Menurut sebagian orang modifikasi sepeda motor termasuk bentuk kecintaan terhadap dunia otomotif. Tapi tahukah Anda bahwa modifikasi harus mempertimbangkan keselamatan? Itu sebabnya modifikasi tidak boleh dilakukan sembarangan agar pengemudi tetap aman selama di perjalanan.
Modifikasi boleh saja dilakukan tapi jangan terlalu berlebihan agar tidak terkesan aneh. Selain itu hindari memodifikasi bagian-bagian yang dilarang agar performa dan keamanan kendaraan tetap terjamin.
8 Modifikasi Motor yang Berbahaya
Tujuan kebanyakan orang melakukan modifikasi yaitu agar kendaraannya terlihat lebih keren. Sebenarnya dalam mengendarai kendaraan hal utama yang harus diprioritaskan adalah keselamatan bukan estetika.
Jika memang ingin memodifikasi sepeda sebaiknya jangan melakukan beberapa hal berikut ini jika ingin tetap aman saat berkendara.
1. Memasang Spion Ukuran Kecil
Kaca spion punya fungsi penting dalam keselamatan, itu sebabnya penggunaan spion ukuran kecil tidak dianjurkan. Karena akan menyulitkan pengemudi melihat kondisi jalan di belakang terutama saat hendak menyalip atau berpindah jalur.
2. Menambah Lampu Tembak
Beberapa orang menganggap pemasangan lampu tembak akan membuat tampilan sepeda terlihat keren. Padahal tindakan ini justru akan membahayakan diri sendiri dan kendaraan lain saat berada di jalan raya pada malam hari.
Pandangan pengemudi dari lawan arah akan terganggu karena silau dan dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
3. Mengganti Ban Standar dengan Ban Cacing
Ban cacing adalah jenis ban yang memiliki bagian tapak berukuran kecil biasanya 60/80-17 dan 50/90-17. Banyak orang menggunakan ukuran ban ini agar kendaraannya terlihat seperti sepeda drag race atau balap liar.
4. Memasang Lampu Strobo dan Sirine
Penggunaan lampu strobo dan sirine juga tidak diperbolehkan terutama untuk kendaraan sipil. Sinar lampu strobo dan suara bising sirine akan mengganggu pengendara lain dan membuat Anda memperoleh surat tilang karena melanggar aturan.
5. Memakai Mika Bening pada Lampu Belakang
Standar mika lampu belakang sepeda motor buatan produsen biasanya berwarna merah gelap untuk mencegah cahaya lampu yang terlalu terang.
Tapi sampai sekarang banyak orang yang menggantinya dengan mika bening. Padahal tindakan tersebut membuat pengendara di belakang silau dan pandangannya terganggu.
6. Melepas Sepatbor Belakang
Sepatbor berfungsi untuk menahan cipratan air saat kendaraan melewati jalan yang tergenang air. Walaupun fungsinya tampak sepele sebenarnya sepatbor sangat berguna untuk menjaga keamanan dan pandangan pengemudi di belakang.
Jika sepatbor dilepas pengemudi lain yang ada di belakang akan terkena cipratan air sehingga menurunkan konsentrasinya saat menyetir. Tidak hanya untuk kepentingan pengendara lain, pemasangan sepatbor juga untuk melindungi penumpang yang duduk di belakang dari cipratan air dan lumpur.
7. Memotong Rangka Bodi
Modifikasi yang harus dihindari demi keamanan selanjutnya yaitu memotong dan mengubah rangka bodi sepeda. Modifikasi ini biasanya dilakukan untuk tujuan membuat ukuran sepeda lebih kecil.
Dengan begitu sepeda terlihat keren saat dipasang jok single seater. Tindakan tersebut tidak dianjurkan karena dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan saat melaju kencang di jalan raya.
8. Melepas Lampu Utama dan Lampu Sein
Sesuai aturan lalu lintas yang berlaku, pengemudi diwajibkan menyalakan lampu utama baik itu saat malam atau siang hari. Tujuan dibuatnya aturan tersebut bertujuan untuk mencegah angka kecelakaan di jalan raya.
Melepas lampu utama dan lampu sein merupakan tindakan melanggar aturan karena mengubah komponen motor yang penting pada kendaraan. Lampu sein sama pentingnya dengan lampu utama karena berguna sebagai sinyal ke kendaraan lain saat hendak berbelok atau pindah jalur.
Itulah beberapa modifikasi sepeda motor yang tidak diperbolehkan demi alasan keamanan dan keselamatan. Dengan menghindari hal-hal di atas Anda turut menciptakan kenyamanan dalam lingkungan berkendara untuk mewujudkan keselamatan bersama.