Hingga saat ini masih banyak orang belum paham mengenai hal mendasar pengelolaan finansial. Banyak orang mengira bahwa investasi merupakan hal dasar dalam mengelola keuangan sehingga tidak terdampak risiko pergolakan ekonomi.
Padahal sebelum berinvestasi, penting untuk memastikan keuangan Anda stabil. Caranya dengan memastikan pencadangan dana darurat serta memiliki asuransi. Seperti dijelaskan di bawah ini.
3 Hal Mendasar Pengelolaan Finansial Berdasarkan Urutannya
Setelah pandemi Covid-19, banyak orang mengalami kesulitan keuangan akibat resesi terjadi. Finansial menjadi porak poranda karena tidak bersiap menghadapi pandemi yang mengacaukan hampir seluruh aspek kehidupan. Oleh sebab itu, setelah pandemi sangat penting untuk kembali ke hal mendasar dalam pengelolaan keuangan, yaitu tiga hal penting berikut ini:
1. Dana Darurat Pondasi Finansial Aman
Hal mendasar pengelolaan finansial yang pertama adalah memastikan Anda memiliki dana darurat. Dana darurat merupakan pondasi finansial aman, tapi syaratnya harus punya pendapatan terlebih dahulu. Dana darurat merupakan peredam guncangan yang bisa datang sewaktu-waktu tanpa disangka.
Misalnya, terjadi sesuatu tidak diinginkan, seperti kerusakan pada rumah harus segera diperbaiki, biaya pengobatan, dan lain sebagainya. Adanya dana darurat atau shock breaker akan memastikan keuangan tidak terganggu ketika terjadi hal tidak diinginkan, sekaligus memastikan Anda bisa menangani permasalahan yang terjadi tersebut. Oleh sebab itu, dana darurat menjadi hal mendasar pengelolaan finansial yang harus dipenuhi dan diperhitungkan.
Dengan demikian, dapat menolong ketika situasi genting dan memerlukan dana penanganan cepat.Dana darurat bisa diambil rutin dari pendapatan bulanan, anggarkan misalnya 10% untuk hal ini. Misalnya, gaji Rp5.000.000,-, maka untuk dana darurat disimpan sebanyak Rp500.000,-. Sebaiknya, buat rekening khusus untuk menyimpan dana tersebut.
Berapa banyak dana darurat perlu disiapkan? Untuk yang masih lajang sebaiknya menyimpan hingga 6 kali dari nilai pengeluaran rutin bulanan. Sedangkan jika sudah bekeluarga, bisa siapkan hingga 12 kali dari nilai pengeluaran rutin bulanan. Jika sudah melewati nilai tersebut, Anda bisa memasukkan sebagai tabungan biasa atau menjadikannya investasi.
2. Memiliki Asuransi Memudahkan Pengelolaan Risiko Keuangan
Jika sudah melakukan hal mendasar pengelolaan finansial yang pertama, maka berikutnya adalah memastikan adanya asuransi dimiliki. Kenapa asuransi penting? Sebab adanya asuransi akan memudahkan dalam pengelolaan risiko keuangan. Dengan asuransi, berbagai risiko keuangan dapat ditanggulangi sebaik mungkin. Sebagai contoh, ketika sakit dan harus dirawat di rumah sakit, maka bisa mengandalkan asuransi untuk mengcover biaya tersebut.
Jika sudah ada asuransi kesehatan, maka dana darurat tidak perlu dikeluarkan. Jadi, finansial tidak terganggu sama sekali. Guncangan hebat dalam kehidupan Anda juga dapat diantisipasi sebaik mungkin. Contoh lainnya yang membuat asuransi menjadi hal mendasar pengelolaan finansial adalah pembelian asuransi kendaraan. Jadi, ketika kendaraan mengalami kerusakan, biaya perbaikannya akan ditanggung asuransi.
Selain itu, asuransi jiwa juga penting, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan, akan mendapatkan uang pertanggungan sehingga dapat melanjutkan hidup. Jadi, jika selama ini malas beli asuransi karena menganggapnya hanya menghabiskan uang saja. Maka, coba lihat nilai plus yang bisa didapatkan dari pertanggungan asuransi tersebut. Terutama masalah kesehatan, karena biaya pengobatan cukup mahal.
Tanpa asuransi akan sangat menguras isi dana darurat maupun tabungan Anda. Jumlah dana yang disisihkan untuk asuransi setidaknya 10% dari pendapatan rutin. Bisa dimasukkan ke asuransi kesehatan, kendaraan, maupun jiwa. Namun, yang paling utama adalah polis kesehatan karena sakit merupakan hal paling mungkin terjadi. Pastikan memilih lembaga asuransi yang memiliki kredibilitas bagus dan jelas bagaimana cara pengajuan klaimnya.
3. Investasi Sebagai Pendukung Mencapai Tujuan Keuangan
Hal mendasar pengelolaan finansial yang ketiga adalah investasi. Jadi, ketika Anda sudah selesai mengatur dana darurat, kemudian telah memiliki asuransi, maka selanjutnya baru berinvestasi. Jangan sampai terbalik, sebab berinvestasi tanpa memastikan keuangan terjamin merupakan keputusan yang baik dan membuat kacau finansial. Akhirnya, malah membuat kerugian dan membuat kekayaan habis. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada instrument tertentu yang berpotensi tumbuh di atas laju inflasi.
Berinvestasi dapat mengembangkan akumulasi kekayaan lebih cepat. Investasi selalu bertali dengan risiko, hal ini tidak bisa ditampik. Oleh sebab itu, tanpa disertai dengan keamanan dana darurat dan asuransi, maka sama seperti Anda terjun payung tanpa parasut. Sudah pasti akan terluka ketika mendarat. Karena itu, hal mendasar pengelolaan finansial yang ketiga ini harus dilakukan setelah dua hal pertama sudah aman. Setelah itu, baru bisa memulai investasi dengan memastikan jenis investasi paling sesuai.
Ada beberapa jenis investasi, yaitu jangka panjang, menengah, dan pendek. Jenis-jenisnya ini perlu dipahami terlebih dahulu, dipelajari, baru kemudian dicoba.
Sebelum itu, pastikan Anda menemukan tujuan berinvestasi. Misalnya, untuk menambah penghasilan atau memiliki dana untuk persiapan hari tua. Jadi, ada tujuan jelas ingin dicapai yang membuat kegiatan investasi dilakukan dengan perhitungan matang.
Pilihan jenis investasi yang bisa diambil seperti reksa dana, saham, obligasi, atau investasi emas maupun properti. Perlu dipahami bahwa untuk mencapai stabilitas finansial tidak selalu tentang memiliki gaji besar, tapi bagaimana Anda memanfaatkan pendapatan dengan sebaik mungkin. Agar siap menghadapi berbagai macam situasi.
Pastikan 3 hal mendasar pengelolaan finansial yaitu dana darurat, asuransi, dan investasi, menjadi instrument yang diperhatikan paling utama dalam menyusun anggaran keuangan Anda.