Jika Anda menemukan tanda-tanda shockbreaker motor rusak, maka harus segera diatasi. Komponen shockbreaker atau suspensi sangat penting untuk kendaraan bermotor, fungsinya sebagai peredam getaran ketika berkendara di jalan tidak rata.
Fungsinya sangat krusial yang membuat pengalaman berkendara Anda menjadi lebih nyaman. Berikut ini akan dijelaskan berbagai informasi mengenai shockbreaker dan seperti apa ciri-ciri kerusakannya pada motor?
Seberapa Penting Komponen Shockbreaker?
Shockbreaker menjadi salah satu bagian terpenting yang ada di sepeda motor. Komponen tersebut berfungsi dalam meningkatkan kenyamanan ketika pengendara sedang mengemudi, apalagi di saat melewati jalanan tidak rata. Berguna sebagai peredam terhadap daya kejut supaya laju kendaraan tetap dalam kondisi stabil serta ban berada dalam posisi mencengkram ke jalanan. Daya kejut atau hentakan biasanya dikarenakan faktor jalanan berlubang.
Hal itu tentunya membuat pengendara merasa tidak nyaman ketika melajukan kendaraannya. Dengan menggunakan shockbreaker, Anda bisa lebih nyaman berkendara tanpa merasakan guncangan berlebihan, apalagi saat melewati tikungan, motor tidak oleng. Namun, semakin sering penggunaannya, menyebabkan kinerja lama-lama kian berkurang. Usia suspensi motor agar tetap nyaman dipakai berkisar antara 2-3 tahun, setelahnya Anda disarankan untuk langsung menggantinya.
Bahan yang digunakan untuk membuat shockbreaker terbuat dari logam baja agar daya tahannya lama. Suspensinya ada di dua bagian kendaraan yaitu di area depan dan belakang sepeda motor. Tugas komponen ini sangat berat sehingga mudah membuatnya lebih cepat aus dan rusak. Tetapi, Anda dapat mengenali seperti apa ciri-ciri yang menandakan shockbreaker motor rusak.
4 Penyebab Shockbreaker Mengalami Kerusakan
Beberapa hal perlu Anda perhatikan ketika mengalami shockbreaker rusak. Pastinya terdapat penyebab yang membuat pengendara mengalami kerusakan suspensi pada kendaraan sepeda motor. Apa saja? Simak informasinya.
1. Penggunaan Tambahan Aksesoris
Penambahan aksesoris di kendaraan bermotor seperti peninggi dan adaptor dapat membuat penggunaan suspense mengalami kerusakan. Sehingga, menjadikan daya cengkramnya jauh kurang optimal hingga berakibat terhadap kerusakan.
2. Usia Suspensi Berpengaruh
Setiap komponen dalam kendaraan memiliki masa waktu pakainya. Usia suspensi yang sudah lama, lebih dari tiga tahun membuatnya menjadi penyebab kerusakan, pada komponennya, ada oli sebagai penyerap getaran.
3. Beratnya Beban Kerja
Beban kerja yang terlalu berat juga menjadi penyebab dari shockbreaker motor rusak. Ketika melalui polisi tidur, lalu tidak menurunkan kecepatan kendaraan, menyebabkan motor melaju dengan kapasitas jauh di atas normal.
4. Ada Kotoran yang Menempel
Kotoran yang menempel pada suspensi menyebabkan karet dan pistonnya mengalami kerusakan. Hal ini memicu terjadinya kebocoran, dapat berakibat fatal karena memicu terjadinya kecelakaan terhadap pengendara.
Apa Saja Ciri-Ciri yang Menandakan Shockbreaker Motor Rusak?
Pentingnya mengenali ciri-ciri shockbreaker rusak untuk membuat daya cengkram motor jauh lebih optimal. Apa saja ciri-ciri yang menandakan kerusakannya? Di bawah ini merupakan sejumlah tanda-tandanya.
1. Bunyi Suara Hentakan
Suara hentakan biasa muncul saat Anda melewati jalanan tidak rata. Apabila terdengar suara hentakan, berarti menandakan peredamnya tak mampu lagi bekerja secara optimal karena sudah aus.
2. Oli Mengalami Kebocoran
Timbulnya kebocoran yang terbilang parah, dapat membuat kotor pada area seal shock. Kebocoran oli disebabkan karena seal oli mengalami pecah yang membuat olinya merembes keluar.
Harus segera diganti, tujuannya supaya pantulan shockbreaker tidak terasa kasar saat melewati jalanan berlubang. Namun, jika terus dibiarkan, menyebabkan kondisi laju motor tidak stabil dan kotoran menempel di cairan pelumas.
3. Ban Belakang Goyang
Apabila Anda merasa ban belakang bergoyang, hal itu bisa menandakan shockbreaker motor rusak untuk area belakang. Sementara, pada area depan akan dirasakan stang yang keras atau tidak stabil.
4. Pantulan Tidak Normal
Suspensinya tidak memantulkan dengan normal, jika dalam kondisi maka akan memberi pantulan saat hendak melalui jalanan berlubang. Tetapi, apabila pantulannya lebih banyak, ada masalah pada suspensinya.
Keempat ciri-ciri shockbreaker motor rusak di atas dapat menjadi penanda suspensi harus dilakukan pergantian. Dengan demikian, kestabilan saat berkendara akan tetap terjaga meskipun melewati jalanan berlubang.
Fungsi dari Kegunaan Suspensi untuk Sepeda Motor
Adapun, fungsi dari suspensi pada kendaraan bermotor sangat penting. Ketahui berbagai fungsinya agar Anda lebih peduli terhadap setiap komponen yang ada pada kendaraan setelah mengetahui kegunaannya.
1. Dapat Mengurangi Guncangan
Guncangan ini terjadi karena tidak meratanya kondisi jalan, terdapat polisi tidur, gundukan, ataupun lubang. Shockbreaker motor rusak tidak akan membuat pengemudi merasa lebih nyaman, karena memang fungsinya penting dalam mencengkram.
2. Mengatur Tingkatan Kendali
Pada saat pengemudi ingin berakselerasi, mengeram, sampai berbelok menghindari tikungan. Keefektifannya semakin berkurang ketika mulai aus, hal ini tidak hanya mempengaruhi kenyamanan berkendara, namun juga keselamatan pengemudi.
3. Menjaga Traksi Roda
Kemampuan suspensi bisa membantu menjaga traksi roda pada permukaan jalan yang tidak rata. Misalnya saat Anda mengerem, meredam pergerakan roda, membuat kendaraan menjadi lebih stabil dengan kondisi jalanan.
Fungsi suspensi tidak bisa diremehkan atau diabaikan begitu saja tanpa memperhatikan kondisinya. Mengetahui tanda-tanda shockbreaker motor rusak menjadikan pengendara lebih aman dan nyaman ketika mengemudikannya