Misteri bapak kaleng Khong Guan tidak pernah habis menjadi perbincangan. Ketidakhadiran ayah di lukisan kemasan kaleng biskuit ini sering menjadi bahan perdebatan di banyak kalangan.
Khong Guan sendiri merupakan produk biskuit yang melegenda di Indonesia. Sudah diproduksi sejak tahun 1947, produk ini identic sebagai hidangan kue di momen lebaran bagi banyak keluarga di Indonesia.
Selain memiliki cita rasa biskuit yang tidak perlu dipertanyakan, Khong Guan juga semakin terkenal karena kontroversi dari kaleng kemasannya. Dalam kemasan tersebut, hanya digambarkan dua orang anak dan seorang ibu di meja makan, tanpa kehadiran sang ayah.
Hal inilah yang kemudian membuat bapak kaleng Khong Guan selalu menjadi perbincangan di khalayak ramai. Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar misteri kaleng biskuit tersebut, simak pembahasan berikut ini.
Biskuit Khong Guan dan Kontroversinya
Khong Guan adalah merek biskuit yang legendaris di Indonesia dan identic dengan hidangan lebaran. Produk ini sudah muncul sejak tahun 1947 silam dan masih menjadi pilihan banyak orang sebagai hidangan di momen seperti lebaran.
Di samping kelezatan rasanya, biskuit ini juga memiliki daya tarik lain. Daya tarik lain yang dimiliki ialah karena kemasan kalengnya yang unik dan sering menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Indonesia.
Khong Guan dikemas pada sebuah kaleng yang dihiasi dengan informasi produk serta lukisan khas. Lukisan pada kemasan ini menampilkan seorang ibu dan dua orang anaknya yang sedang menyantap biskuit di meja makan.
Lukisan tersebutlah yang menjadikan kontroversi di kalangan masyarakat, di mana bapak kaleng Khong Guan? Karena di lukisan kemasan tersebut, muncul foto keluarga tanpa hadirnya seorang ayah.
Meski banyak mengundang kontroversi, sampai saat ini kemasan kue ini belum diubah sedikitpun. Bahkan ketika usia dari produk ini mencapai 75 tahun, kemasan kaleng dengan lukisan khas tersebut masih bertahan.
Namun ternyata, misteri lukisan pada kemasan kue ini memiliki makna lain. Anda bisa simak pembahasannya berikut untuk memahami lebih lanjut misteri ketidakhadiran sosok ayah pada kemasan Khong Guan.
Misteri Bapak Kaleng Khong Guan yang Tidak Ada
Seperti diketahui bersama, kemasan Khong Guan sangatlah melegenda sehingga banyak dikenal banyak orang. Pada kemasan tersebut, terlukis seorang ibu dan dua orang anaknya yang sedang menikmati secangkir teh dan kaleng kue.
Dari lukisan tersebut, kemudian muncul banyak kontroversi dan pertanyaan seperti kemana perginya bapak kaleng Khong Guan? Ternyata, bapak dari kedua anak tersebut tidaklah hilang melainkan sedang pergi bekerja.
Berdasarkan berbagai informasi, lukisan pada kemasan kue legendaris tersebut berasal dari Ladybird Book karya Harry Wingfield. Pada buku tersebut, terdapat gambar keluarga sedang menyantap roti.
Kemudian di samping gambar tersebut, tertulis “At four o’clock we have our tea,” yang berarti jam empat kita menikmati teh. Kemudian pada gambar berikutnya, muncul sang ayah yang baru saja pulang dari tempat kerja.
Pada gambar tersebut juga terdapat keterangan “At six o’clock Daddy comes home,”. Keterangan tersebut berarti pada jam 6, ayah pulang ke rumah. Pada gambar tersebut, terlihat juga kedua anak berlari ke arah sang ayah.
Namun, ada pula versi lain yang menyatakan bahwa ketidakhadiran bapak kaleng Khong Guan merupakan strategi marketing dari produsen biskuit tersebut. Strategi marketing ini disebut sebagai egg marketing.
Egg marketing sendiri adalah teknik yang menampilkan pesan tersembunyi. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat tersebut mencari tahu pesannya dan menimbulkan kesan positif di tengah konsumen.
Pelukis Kaleng Biskuit Khong Guan
Kaleng biskuit yang sering jadi perbincangan karena ketidakhadiran bapak kaleng Khong Guan ini dilukis oleh seorang Bernama Bernardus Prasodjo. Hal ini diungkapkan oleh putra sang pelukis sendiri, Andreas Prasadja.
Bernardus adalah seorang yang pernah berkiprah di majalah music Aktuil dan mengisi rubrik komik. Selain itu, Bernardus juga pernah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung, Fakultas Seni Rupa.
Namun Bernardus tidak berhasil menyelesaikan pendidikannya karena terlanjut menerima banyak pekerjaan. Kemudian ketika berpindah ke Jakarta, Bernardus dipertemukan dengan Khong Guan dan mendapatkan proyek untuk menggambar ilustrasi kemasannya.
Saat itu, Bernardus hanya melukis ulan menggunakan cat air sesuai contoh gambar hitam putih yang dipesan. Contoh gambar tersebut adalah sama seperti lukisan yang Anda lihat di kemasan Khong Guan sekarang.
Jadi, ilustrasi pada kemasan kaleng biskuit Khong Guan memang bukan ide murni dari Bernardus. Lukisan tersebut merupakan ide dari pihak Khong Guan sendiri, Bernardus hanya diminta untuk melukiskan ulang.
Setelah puas dengan proyek bersama Khong Guan, Bernardus kemudian dipercaya untuk mengerjakan lukisan untuk produk lain. Proyek yang pernah dikerjakan yakni mulai dari waffer Nissin hingga kemasan produk Hero jaman dahulu.
Itulah penjelasan dari misteri kemasan kaleng biskuit yang selama ini jadi perbincangan. Tentu ada banyak versi atas misteri bapak kaleng Khong Guan ini dan Anda juga bebas menginterpretasikannya.